Kamis, 04 Maret 2010

Puisi religi

Doa
Dalam jantungku seorang pertapa duduk bersila
Mengajarkan samadi yang hening diriuh samudera
Sabda-sabda mengeram dalam setiap butir darah
Baju zikir menyelimuti kelanjangannya.

Aku adalah doa
Yang menyuruh burung-burung bertasbih pada subuh
Buta Dan membangunkan matahari
Bersembahyang menempuh rakaat demi rakaat
Menyisir pantai hakikat.

Aku kini doa
Sayup dalam dentang lonceng gereja
Ketika kauserukan azan
Lafalnya mengusir berhala
Lama bersemayam dalam kata-kata.

Di mataku ada sebuah situs
Dari surge yang hilang
Yang harus segera kaucari anak kuncinya
Beradab-adab setelah Adam mematahkannya!.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar